Selamat Datang di Blog Sandi Wahyu

Informasi tentang apa aja di Semarang dan sekitarnya.





Semoga Blog ini dapat bermanfaat...
Tuhan Yesus memberkati...
GBU...

Selasa, 23 Januari 2018

Menggambar Ilustrasi


Pada dasarnya, menggambar adalah keterampilan yang bisa dipelajari oleh setiap orang, terutama oleh orang yang mempunyai minat menggambar. Menggambar merupakan sebuah proses kreasi yang harus dilakukan secara intensif dan terus menerus. Selain itu, menggambar merupakan wujud pengeksplorasian teknis dan gaya, penggalian gagasan dan kreativitas, bahkan bisa menjadi sebuah ekspresi dan aktualisasi diri. Hal ini karena selain memiliki fungsi praktis, mengggambar juga memiliki fungsi terapi secara psikologis. Bagi seorang perupa seperti seniman, desainer, arsitek, komikus, kartunis, ilustrator, dan drafter, pengetahuan dan wawasan dalam menggambar mutlak harus dikuasai sebagai dasar proses kreasinya. Menggambar pada hakekatnya adalah pengungkapan perasaan seseorang secara mental dan visual dari pengalamannya dalam bentuk garis dan warna ke dalam bidang dua dimensi. Jadi, menggambar tak lain adalah melukiskan apa yang terpikir dengan goresan-goresan di atas kertas.

1.    Jenis-Jenis Gambar
Gambar yang dibuat oleh seniman memiliki jenis yang beragam seperti gambar bentuk, gambar ekspresif, gambar dekoratif, gambar konstruktif, dan gambar ilustrasi.
a.     Gambar Bentuk
Menggambar bentuk adalah menggambar dengan meniru objek gambar nyata (realistis) yang ada di alam atau benda buatan.
b.    Gambar Ekspresif
Gambar ekspresif adalah gambar yang dibuat secara bebas berdasar pada imajinasi, persepsi, dan penafsiran penggambar pada objeknya. Gambar ini kerap dicirikan dengan bentuk yang dilebih-lebihkan (didramatisir) atau bahkan bentuk yang direduksi (hanya esensinya). Selain itu, penerapan warna pada gambar ekspresif cenderung bebas, bahkan jauh dengan warna aslinya. Seseorang dapat menggambar ekspresif dengan gaya yang bebas dan kadang tidak mengikuti kaidah perspektif, bayangan, atau skala.
c.     Gambar Dekoratif
Gambar dekoratif adalah gambar yang berpedoman pada pola-pola atau motif tertentu. Pola tersebut berupa ragam hias yang telah mengalami proses stilasi atau deformasi yang digambarkan secara berulang-ulang. Konsep utama dari gambar ini adalah menghias.
d.   Gambar Konstruktif
Gambar konstruktif adalah gambar yang dibuat dengan mengikuti aturan-aturan tertentu secara objektif. Aturan tersebut antara lain ukuran, skala, volume, bayangan, dan komposisi. Gambar konstruktif ada yang terukur secara matematis (gambar teknik) dan ada yang terukur secara logika (perspektif dengan titik ukur terjauh di luar bidang gambar dan disebut gambar ilusi). Cara menggambar yang biasa dipergunakan adalah dengan cara perspektif, isometri, dan aksonometri.
e.    Gambar Ilustrasi
Gambar ilustrasi adalah gambar yang menceritakan atau memberi penjelasan pada cerita atau naskah tertulis.

2.    Menggambar Ilustrasi
Kata ilustrasi berasal dari bahasa latin ilustrate yang berarti menjelaskan.  Dalam bahasa Inggris, yaitu illustration yang berarti menghiasi dengan gambar-gambar. Ilustrasi adalah gambar yang memperjelas ide cerita atau narasi. Tujuan dari gambar ilustrasi adalah memperkuat, memperjelas, memperindah, mempertegas, dan memperkaya cerita atau narasi. Fungsi dari gambar ilustrasi dapat juga dimanfaatkan untuk menghidupkan sebuah cerita.
Dengan demikian, gambar ilustrasi adalah gambar yang berfungsi sebagai penghiasan serta membantu menjelaskan suatu teks, kalimat, naskah, dan lain-lain pada buku, majalah, iklan, dan sejenisnya agar lebih mudah dipahami.
Menggambar ilustrasi adalah cara menggambar yang lebih mengutamakan fungsi gambar itu sendiri sebagai bahasa, untuk menerangkan atau menjelaskan suatu hal atau keadaan. Gambar ilustrasi yang baik adalah ilustrasi yang dapat merangsang dan membantu pembaca untuk berimajinasi tentang cerita, ilustrasi sangat membantu mengembangkan imajinasi dalam memahami narasi.

3.    Sejarah Ilustrasi
Ilustrasi di Indonesia sudah dikenal sejak lama. Sejarah menunjukkan bahwa sebenarnya nenek moyang kita pada zaman prasejarah sudah mengenal ilustrasi. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya gambar di dalam dinding-dinding gua, salah satunya di Gua Leang-Leang, Maros, Sulawesi Selatan yang dibuat pada zaman Palaeolithikum. Gambar tersebut berupa penjiplakan telapak tangan pada dinding gua, didapati juga warna-warna yang dibuat dari tanah liat dicampur lemak binatang. Bentuk gambarnya berupa seekor babi. Di Gua Arguni dan Sosorra (Papua), Gua Muna (Sulawesi Selatan), serta gua di Pulau Kei Kecil (Maluku) juga ditemukan lukisan dinding berupa gambar manusia dan perahu. Gambar tersebut jelas merupakan penggambaran aktivitas mereka kala itu.

Lukisan di Gua Muna (Sulawesi Selatan)              Lukisan di Gua Sosorra (Papua)

Seni ilustrasi modern baru berkembang sejak masa penjajahan Belanda. Sejak 1917, bermunculan ilustrator-ilustrator Indonesia yang bekerja di Penerbit Balai Pustaka, seperti Ardisoma, Abdul Salam, Kasidi, dan Nasroen. Pada masa pendudukan Jepang, terkenal para ilustrator ternama, seperti Karjono, Norman Kamil, dan Soerono yang bekerja pada Majalah Asia Raya. Indonesia mulai membuat ilustrasi untuk uang kertas sendiri pada masa orde lama. Ilustrasi tersebut dilukis oleh Oesman Effendi dan Abdul Salam. Pada masa orde baru, ilustrator Indonesia berkembang dengan pesat, terutama ilustrasi buku-buku cerita maupun buku pengetahuan dari berbagai penerbit. Para ilustrator ternama saat itu, diantaranya adalah Henk Ngantung, Delsy Syamsumar, G. M. Sidharta, Teguh Santoso, S. Prinka, MAN, dan Jan Mintaraga.
Masing-masing ilustrator memiliki ciri khas sendiri, baik tampilan gambar maupun tema-tema yang dibuat. Misalnya, Jan Mintaraga banyak menghasilkan cerita yang berlatar belakang tradisional, seperti kisah-kisah pewayangan dan cerita klasik lainnya.




4.    Jenis-Jenis Gambar Ilustrasi
Berdasarkan penampilannya gambar ilustrasi memiliki bentuk yang bermacam-macam, yaitu
a.    Gambar Kartun
Gambar kartun adalah gambar yang memiliki bentuk-bentuk yang lucu atau memiliki ciri khas tertentu. Biasanya gambar kartun banyak menghiasi majalah anak-anak, komik, dan cerita bergambar.
b.   Gambar Karikatur
Gambar karikatur adalah gambar sindiran atau kritikan yang dalam penggambaranya telah mengalami penyimpangan proporsi bentuk. Gambar ini banyak diketemukan di majalah atau koran-koran. Adapun pembuat karikatur ternama antara lain adalah Didin D. Basuni (Mang Ohle), T. Sutanto, dan G. M. Sidharta (Oom Pasikom).
c.     Gambar Komik
Gambar ilustrasi dalam bentuk komik terdiri dari rangkaian gambar yang saling melengkapi dan memiliki alur cerita. Bentuk komik dapat berupa buku maupun lembaran gambar singkat (comic strip). Teknik menggambar komik dibuat berdasarkan cerita dengan berbagai sudut pandang penggambaran yang menarik.
d.   Ilustrasi Karya Sastra
Karya sastra berupa cerita pendek, puisi, sajak, akan nampak lebih menarik minat orang membacanya apabila disertai dengan gambar ilustrasi. Fungsi gambar ilustrasi disini bertujuan memberikan penguatan dan mempertegas isi atau narasi pada materinya.
e.    Vignette
Sebagai pengisi dari sebuah cerita atau narasi dapat disisipkan gambar ilustrasi berupa vignette. Vignette adalah gambar ilustrasi berbentuk dekoratif yang berfungsi sebagai pengisi bidang kosong pada kertas narasi.

5.    Bentuk Objek Menggambar Ilustrasi
Menggambar ilustrasi bertujuan untuk menjelaskan kepada orang lain tentang sesuatu. Supaya pesan gambar tersampaikan dengan baik maka diperlukan teknik menggambar yang benar. Dalam ilustrasi ada beberapa objek yang harus dipelajari seperti gambar manusia, tumbuhan, binatang, dan alam benda.
a.    Menggambar Manusia
Gambar manusia sering muncul dalam gambar ilustrasi. Dalam menggambar manusia hal yang paling harus dikuasai adalah proporsi bagian-bagian tubuh. Proporsi orang dewasa dengan anak kecil berbeda sehingga pada saat menggambar kita perlu memperhatikan karakter dan memahami anatominya, agar telihat lebih wajar dan tidak terkesan kaku. Untuk menggambar manusia, kita dapat mengamati orang-orang di sekitar termasuk dirimu sendiri. Manusia memiliki karakter yang berbeda-beda. Misalnya, seorang anak yang akan bermain.

b.   Menggambar Tumbuh-Tumbuhan
Sebelum membuat gambar ilustrasi tumbuhan, coba perhatikan berbagai macam tumbuhan yang ada di sekitarmu. Kemudian, amati dan raba tumbuhan tersebut. Perhatikan secara seksama struktur global bentuknya, tekstur kulitnya, bentuk daun dan bunganya. Tumbuhan dalam gambar ilustrasi dibuat dengan cara disederhanakan atau digambar detailnya. Setelah itu, kita dapat mulai menggambarkannya.


c.    Menggambar Hewan
Tokoh hewan juga memiliki proporsi dan anatomi yang berbeda. Sama seperti menggambar tumbuhan, kita dapat memerhatikan hewan-hewan yang ada di sekitarmu. Perhatikan bentuk-bentuk hewan tersebut secara seksama. Untuk hewan yang jinak, kamu dapat memegangnya. Jenis dan bentuk binatang dapat dikelompokkan menjadi binatang darat, udara, dan air harus masing-masing binatangnya harus dijelaskan. Setelah itu, kamu dapat mulai menggambarkannya.



6.    Alat dan Bahan Menggambar Ilustrasi
Ilustrasi umumnya dibuat di atas kertas. Kertas yang baik untuk menggambar adalah yang memiliki permukaan halus dan berwarna putih dengan ketebalan cukup. Pada prinsipnya, tidak ada batasan, baik media atau teknik dalam menggambar maupun melukis. Namun pada umumnya peralatan yang digunakan, antara lain drawing pen, spidol dengan beragam ukuran, pena tulis, kuas, dan pensil. Pewarnaan ilustrasi bisa dibuat hitam-putih atau beragam warna. Media pewarna bermacam-macam, misalnya pensil warna, cat air, cat poster, krayon, dan lain-lain. Selain meng-gambar dengan cara manual, teknologi digital sekarang telah memungkinkan membuat gambar ilustrasi berikut pewarnaannya dengan menggunakan komputer.
Menggambar ilustrasi dapat dilakukan dengan teknik kering dan teknik basah.
a.    Teknik Kering
Menggambar ilustrasi dengan teknik kering yaitu, tidak perlu menggunakan pengencer air atau minyak. Ilustrasi dibuat langsung pada bidang dua dimensi berupa kertas gambar kemudian dibuat sketsa untuk selanjutnya diberi aksen garis atau warna sesuai dengan media kering yang digunakan. Beberapa contoh media kering dapat dijelaskan sebagai berikut:
-     Pensil yang digunakan dalam menggambarilustrasi ukuran pensil 2B-6B.
-     Arang yang digunakan untuk menggambar ilustrasi adalah yang terbuat dari bahan dasar kayu. Menggambar dengan arang akan meninggalkan debu pada kertas.
-     Krayon atau pastel colour banyak ragam variasi warnanya, digunakan dalam menggambar ilustrasi yang menginginkan variasi pewarnaan.
-     Charcoal berbentuk seperti pensil warna dengan lapisan kertas sebagai pembungkusnya. Charcoal memiliki warna tajam/jelas.
-     Pulpen digunakan sebagai alat untuk menggambar ilustrasi dengan karakter tegas pada garis-garis gambarnya.
b.    Teknik Basah
Media yang digunakan untuk teknik basah antara lain seperti, cat air, cat minyak, tinta, atau media lain yang memerlukan air atau minyak sebagai pengencer. Ilustrasi dibuat dengan cara membuat sketsa pada bidang gambar dua dimensi berupa kertas atau kanvas kemudian diberi warna sesuai dengan media basah yang sudah ditentukan.

7.    Proses Menggambar Ilustrasi
Untuk menghasilkan sebuah gambar ilustrasi yang baik, ada beberapa tahapan yang harus dilalui oleh seorang ilustrator, yaitu sebagai berikut.
a.    Menentukan tema gambar berdasarkan cerita atau narasi.
b.    Menentukan jenis gambar ilustrasi yang akan dibuat.
c.    Menentukan irama, komposisi, proporsi, keseimbangan, dan kesatuan pada objek gambar.
d.   Menggambar sketsa global yang disesuaikan dengan cerita atau narasi.
e.    Memberikan arsiran atau warna pada objek gambar sesuai karakter cerita.

Pustaka
1.    Kemdikbud. 2016. Seni Budaya SMP/MTs Kelas VIII Semester 1 Buku Guru. Jakarta: Kemdikbud RI.
2.    Kemdikbud. 2016. Seni Budaya SMP/MTs Kelas VIII Semester 1 Buku Siswa. Jakarta: Kemdikbud RI.
3.    Margono, Tri Edy dan Abdul Aziz. 2010. Mari Belajar Seni Rupa SMP/MTs Kelas VII, VIII dan IX. Jakarta: Pusat Perbukuan, Kemendikbud.
4.    Suhernawan, Rachmat dan Rizal Ardya Nugraha. 2010. Seni Rupa SMP/MTs Kelas VII, VIII dan IX. Jakarta: Pusat Perbukuan, Kemendikbud.
5.    Tim Abdi Guru. 2017. Seni Budaya Untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Penerbit Erlangga.


2 komentar: