Selamat Datang di Blog Sandi Wahyu

Informasi tentang apa aja di Semarang dan sekitarnya.





Semoga Blog ini dapat bermanfaat...
Tuhan Yesus memberkati...
GBU...

Selasa, 23 Januari 2018

Menggambar Model

Model merupakan sebuah objek yang akan menjadi inspirasi dalam menggambar karya seni. Menggambar merupakan proses pengungkapan gagasan seseorang melalui bahasa gambar. Menggambar model merupakan kegiatan menggambar yang diawali dengan menentukan objek model yang akan digambar. Objek gambar model dapat berupa benda hidup seperti hewan, tumbuh-tumbuhan, manusia, dan kumpulan benda-benda mati yang disusun sesuai dengan komposisi, proporsi, keseimbangan, dan irama yang baik sehingga gambar memiliki satu kesatuan yang utuh. Gambar model yang akan dipelajari ialah objek alam benda yang biasa disebut gambar bentuk.

Objek gambar alam benda memiliki struktur bentuk dan bidang dasar yang berbeda-beda antara yang satu dengan lainnya. Bentuk-bentuk tersebut antara lain seperti bola, kubus, bujur sangkar, kerucut, dan tabung. Struktur bidang gambar model (alam benda) dapat berupa bidang datar, melingkar, maupun mengerucut. Struktur bentuk dan bidang tersebut memiliki kesan yang tidak sama apabila terkena sinar. Model alam benda yang terkena sinar akan menghasilkan bayangan dengan intensitas cahaya yang berbeda-beda. Efek bayangan yang ditimbulkan dari pencahayaan memberikan kesan ruang pada model sehingga gambar tampak seperti gambar tiga dimensi.

1.      Menggambar Model Berbagai Bentuk 3 Dimensi
a.       Menggambar model benda Kubistis
Benda kubistis adalah benda-benda yang bentuknya menyerupai bangun kubus (balok). Misalnya, meja, kursi, lemari, bak sampah, kotak pensil, dan sebagainya.
b.      Menggambar model benda Silindris
Benda silindris adalah benda-benda yang bentuknya menyerupai silinder (elips). Misalnya, botol, gelas, piring, mangkuk, teko, dan sebagainya.
c.       Menggambar model Piramid dan Kerucut
Bentuk piramid merupakan bentuk benda yang menyerupai limas. Contohnya adalah piramid di Mesir. Adapun bentuk kerucut merupakan benda dengan bentuk bagian atas lancip, contohnya, kubah dan topi hias.
d.      Bentuk Bola atau Bulat
Bentuk bola atau bulat merupakan bentuk benda yang menyerupai bola yaitu bundar dan bagian dalamnya terkesan berisi (pejal). Benda yang memiliki bentuk seperti ini antara lain bola, semangka, dan globe.
e.       Menggambar model benda Bebas
Benda yang memiliki bentuk bebas adalah benda yang bentuknya tidak beraturan. Misalnya, buah-buahan, pepohonan, batu-batuan, dan lain lainnya.

2.      Prinsip Menggambar Model
a.       Komposisi
Komposisi atau tata susunan merupakan cara kita menyusun dan mengatur objek gambar yang digunakan sebagai model gambar sehingga hasil gambar tampak menarik dan indah. Komposisi dapat dibuat melalui bentuk objek gambar, warna objek gambar, jenis objek gambar, dan latar belakang gambar.
Bentuk komposisi dapat dilihat pada pola yang disusun seperti berikut:
·         Komposisi Simetris adalah komposisi yang membagi bidang menjadi 2 bagian yang sama persis. Komposisi simetris merupakan penataan objek pada semua bagian disusun sama dengan bentuk yang sama pula, sehingga keseimbangan tercipta dengan sendirinya.
·         Komposisi Asimetris adalah penataan objek pada tiap bagian tidak sama dengan bentuk yang tidak sama pula, tetapi memiliki keseimbangan yang sama.
·         Komposisi Sentral adalah penataan objek secara memusat dengan bagian tengah sebagai porosnya, sehingga keseimbangan dapat tercapai.
b.      Proporsi
Proporsi adalah perbandingan yang ideal dan harmonis antara bagian-bagian benda yang menjadi objek model gambar. Suatu benda tersusun dari suatu kesatuan berdasarkan ukuran antara bagian satu dengan bagian lainnya. Kesebandingan, keseimbangan, atau kesesuaian bentuk dan ukuran suatu benda antara bagian yang satu dengan bagian yang lain itulah yang dinamakan proporsi. Dengan menggunakan proporsi yang tepat, maka gambar benda yang dihasilkan akan tampak wajar. Jika gambar yang dibuat tidak sesuai dengan proporsi maka akan terkesan janggal.
c.       Keseimbangan
Keseimbangan adalah keselarasan antara bidang gambar, objek gambar, dan gambar yang dihasilkan. Keseimbangan hasil gambar model dapat diperoleh dengan cara membuat skala, memberi efek perspektif pada objek gambar dan sudut pandang penggambar.
d.      Kesatuan (Unity)
Kesatuan adalah suatu penggambaran objek yang memberikan kesan adanya kesatuan unsur-unsur yang terpadu. Kesatuan artinya keterpaduan dari bagian-bagian gambar, tidak terkesan terbelah atau terpisah.

3.      Unsur-Unsur Menggambar Model
a.       Garis
Garis terbentuk melalui goresan atau tarikan dari titik yang satu ke titik yang lain. Bermacam bentuk garis, yaitu garis lurus, garis lengkung, garis putus-putus, garis tak beraturan, dan lain-lain. Setiap garis tersebut dapat menimbulkan kesan yang beragam yang dinamakan sifat garis. Misalnya, garis lurus dapat mengesankan kaku, tegas, keras.
b.      Bidang
Bidang berupa permukaan yang datar. Suatu garis yang dipertemukan ujung pangkalnya akan membentuk bidang, baik bidang geometrik maupun bidang organik. Bidang juga mempunyai sifat yang beragam sesuai bentuknya.
c.       Bentuk
Bentuk terjadi melalui penggabungan unsur bidang. Misalnya, sebuah kotak terwujud dari empat sisi bidang yang disatukan.
d.      Warna
Ada tiga jenis warna dasar, yaitu merah, kuning, dan biru. Dari ketiga warna tersebut, dapat diperoleh berbagai jenis warna melalui proses pencampuran. Warna dapat memberikan kesan tertentu. Ada warna muda dan warna tua, warna terang dan warna gelap, serta warna redup dan cerah. Warna gelap cenderung memberi kesan berat, sebaliknya warna terang dapat memberi kesan ringan,
e.       Tekstur
Tekstur adalah permukaan suatu benda, ada yang halus ada yang kasar. Tekstur kasar misalnya terdapat pada batang kayu, daun, dan batu. Tekstur halus, misalnya kaca, plastik, dan kertas. Dalam penggambaran bentuk benda, tekstur bisa mengesankan bobot ringan dan berat.
f.       Nada Gelap-Terang
Benda yang tertimpa cahaya (secara langsung atau tidak langsung), ada sisi yang gelap dan ada sisi yang terang. Penggambaran bentuk benda yang baik, salah satunya ditentukan oleh kelihaian menentukan sisi gelap dan sisi terang secara tepat.
g.      Ruang
Dalam seni bangunan, ruang terbentuk atas dua atau beberapa dinding yang berjarak. Ruang juga bisa berupa rongga yang terdapat dalam seni patung. Ruang di alam nyata dinamakan ruang nyata. Ruang yang diwujudkan dalam gambar dinamakan ruang khayalan (imajiner). Kesan ruang tersebut dapat diperoleh dengan menggunakan perspektif, gelap terang, dan warna.

4.      Alat dan Bahan Menggambar Model
a.       Media Kering
·         Pensil
·         Pengapus
·         Kertas
·         Krayon
·         Spidol
·         Konte
·         Drawing Pen
b.      Media Basah
·         Cat Air
·         Cat Poster
·         Tinta Bak
·         Cat Minyak
·         Ecolin

5.      Cara dan Teknik Menggambar Model
Tahapan tahapan dalam menggambar model alam benda adalah:
·         Pengamatan
·         Sketsa
·         Menentukan Gelap Terang
·         Menentukan Teknik (detail setiap objek, perjelas setiap bagian objek)
·         Sentuhan Akhir

Teknik yang digunakan ialah:
                 i.            Teknik Arsir
Teknik arsir dibuat dengan cara menorehkan pensil, spidol, tinta, atau alat lain berupa garis garis berulang yang menimbulkan kesan gelap-terang, gradasi, atau kesan dimensi.
               ii.            Teknik Sapuan Basah (aquarel)
Teknik sapuan basah dapat menggunakan bahan dengan campuran air di atas kertas, kain, atau bidang lain. Bila menggunakan bidang gambar berupa kertas maka dapat menggunakan cat air, cat poster, atau tinta bak.
             iii.            Teknik Dussel (Gosok)
Teknik dussel adalah teknik menggambar dengan cara menggosok sehingga menimbulkan kesan gelap-terang atau tebal-tipis. Alat yang bisa digunakan antara lain pensil, krayon, dan konte.
             iv.            Teknik Siluet (Blok)
Teknik Siluet adalah teknik menutup objek gambar dengan menggunakan satu warna sehingga menimbulkan kesan siluet (blok)
               v.            Teknik Pointilis
Teknik pointilis adalah cara atau teknik menggambar dengan menggunakan titik-titik hingga membentuk suatu objek.
             vi.            Teknik Linear
Teknik linear merupakan cara menggambar model dengan menggunakan garis sebagai pembentuk gambar. Garis yang digunakan untuk menggambar dapat berupa garis lurus, garis lengkung, garis patah-patah, atau garis lainnya dalam satu kesatuan.

6.      Latihan Menggambar Bentuk
Latihan menggambar bentuk sama dengan menggambar lainnya. Kita dapat memulai latihan menggambar bentuk dengan melakukan latihan-latihan dasar. Latihan dasar biasanya diawali dengan mengamati dan menggambar objek sederhana berupa bentuk-bentuk yang mudah seperti kotak, bulat, silinder dan segitiga. Keberhasilan menggambar bentuk terletak pada kecermatan memindahkan bentuk benda yang dilihat mata ke dalam bidang gambar. Untuk itulah dibutuhkan pemusatan perhatian dan ketelitian pandangan serta kejelian mengatur tata letak di samping penguasaan motorik.

Pustaka
1.    Kemdikbud. 2016. Seni Budaya SMP/MTs Kelas VIII Semester 1 Buku Guru. Jakarta: Kemdikbud RI.
2.    Kemdikbud. 2016. Seni Budaya SMP/MTs Kelas VIII Semester 1 Buku Siswa. Jakarta: Kemdikbud RI.
3.    Margono, Tri Edy dan Abdul Aziz. 2010. Mari Belajar Seni Rupa SMP/MTs Kelas VII, VIII dan IX. Jakarta: Pusat Perbukuan, Kemendikbud.
4.    Suhernawan, Rachmat dan Rizal Ardya Nugraha. 2010. Seni Rupa SMP/MTs Kelas VII, VIII dan IX. Jakarta: Pusat Perbukuan, Kemendikbud.
5.    Tim Abdi Guru. 2017. Seni Budaya Untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Penerbit Erlangga.


Menggambar Komik

Dalam etimologi Bahasa Indonesia, komik berasal dari kata “comic” yang kurang lebih secara semantik berarti “lucu”, “lelucon” atau kata kōmikos dari kōmos ‘revel’ bahasa Yunani yang muncul sekitar abad ke-16. Pada awalnya komik memang ditujukan untuk membuat gambar-gambar yang menceritakan secara semiotics (simbolis) maupun secara hermeneutics (tafsiran) tentang hal-hal lucu. Seiring dengan perkembangannya, komik yang tadinya khusus untuk lelucon dan cenderung untuk segmentasi anak-anak, mulai bertransformasi menjadi bacaan segmentasi remaja dan dewasa.
Komik merupakan sebuah karya seni yang memuat komposisi antara huruf dan gambar. Komik sering juga disebut dengan cerita bergambar. Ciri utama komik mempunyai sifat yang menarik perhatian mata, sehingga berbagai tokoh dan karakter dapat menarik perhatian pembaca. Komik mempunyai fungsi menyampaikan pesan secara singkat dengan menggunakan kata dan gambar. Pada komik hendaknya ditulis sesingkat mungkin tetapi memiliki pesan kuat dan jelas.

Sejarah komik di Indonesia
Panel pada relief di Candi Borobudur atau wayang beber mempunyai karakteristik sama dengan komik. Relief yang berupa dinding batu bercerita peristiwa masa kerajaan yang hanya dapat dibaca sesuai arah jarum jam yang disebut mapradaksina yang dalam bahasa Sanskerta,  daksina berarti timur. Setiap pahatan relief tersebut terbagi ke dalam bentuk pembatas semacam panel yang berisi adegan-adegan sesuai cerita yang diwakilinya dengan total 1460 panel.
Karya lain adalah wayang beber karena dalam konsep penggambarannya berurutan antara cerita satu dengan cerita yang lainnya secara berkesinambungan dan hanya dipisahkan oleh lembaran-lembaran yang memiliki konsep sama dengan panel. Kedua contoh tersebut merupakan gambaran awal mula munculnya komik di Indonesia. Walaupun berbeda dengan komik modern saat ini karena ketiadaan teks yang tertuang dalam balon teks dan narasi.
Tahun 1931 merupakan awal diterbitkannya komik di Indonesia yang berjudul Si Put On karya Kho Wan Gie. Komik tersebut bertemakan kritik sosial pada pemerintahan kolonial Hindia-Belanda yang telah menciptakan kehidupan masyarakat terbagi dalam ras dan golongan. Mulai tahun 1954 mulai diterbitkan banyak komik, seperti : Sri Asih karya R.A. Kosasih bercerita tentang wanita cantik yang dapat menjelma layaknya Superman dan Wonderwoman yang mempunyai kesaktian dan kepintaran guna membasmi kejahatan.
Tahun 1961 terbit komik berjudul Si Buta Dari Gua Hantu karya ganes. Komik tersebut berkisah perjalanan seorang pendekar buta yang berkelana dengan temannya seekor monyet yang bernama Kliwon. Kisah perjalanannya yang berkelana dari Jawa Barat hingga menyeberang ke Pulau Bali, Flores, Kalimantan dan Sulawesi menjadikannya dikenal di nusantara.
Tahun 1980 muncul komikus Dwi Koendoro dengan komik Panji Koming yang pertama kali diterbitkan di Harian Kompas dalam bentuk komik strip. Topiknya mengangkat tema yang terjadi di masyarakat seperti korupsi, kemiskinan, birokrasi dan pendidikan yang dikemas lucu.
Selanjutnya, pada tahun 1999-2000 merupakan awal bangkitnya komik karena para komikus mendapat kebebasan untuk berkreasi dan ada beberapa penerbit yang mau menerbitkan komik-komik tersebut.

Unsur-unsur Komik
1.       Panel, kotak-kotak pada komik. Berfungsi sebagai petunjuk umum untuk ruang dan waktu yang berisi kejadian utama dari cerita yang terdapat dalam komik tersebut.
2.       Sudut pandang (view), arah mata pembaca dalam melihat kejadian atau objek dalam komik. Antara lain :
a)      Bird eye view, pengambilan sudut pandang gambar diarahkan pada posisi ketinggian di atas objek, sehingga dapat menjelaskan lingkungan yang luas atau mendefinisikan situasi yang menceritakan kekuasaan serta rekontruksi utuh kondisi sebuah lingkungan.
b)      High angle view, pengambilan sudut pandang gambar diarahkan pada posisi mata di atas lebih tinggi dari objek. Sudut pandang ini dapat mencitrakan konteks rahasia atau kekalahan.
c)       Low angle view, sudut pandang ini terlihat menyajikan kondisi bawah lebih besar daripada kontruksi atas. Gambar mengesankan keagungan, kebesaran, semangat, atau kondisi kontruksi bangunan yang megah.
d)      Eye level, menggambar dibuat sejajar dengan tatapan pandangan mata, agar pembaca dapat mengidentifikasi secara benar ketinggian bentuk ideal serta komposisi asli lain pada gambar.
e)      Frog eye, dalam sudut pandang ini mata dibawa untuk menyaksikan adegan atau objek dari sudut pandang mata terendah untuk menunjukkan kesan estetis serta dimensi dan pembesaran dari sebuah objek.

3.       Parit, merupakan pemisah antar panel satu dengan panel yang lain, sehingga memberi rongga pada lay out komposisi gambar yang berdampak terhadap ruang jeda untuk menumbuhkan ruang imajinasi pembaca.
4.       Kalon kata, tempat meletakkan teks. Macam-macamnya:
       Balon ucapan, gambar berbentuk gelembung dan memiliki ekor meruncing mengarah pada mulut atau karakter tokoh.
       Balon pikiran, gelembung yang berbentuk rantai putus-putus yang saling menyambung.
       Caption, secara umum dipakai mengisahkan atau menjelaskan naratif yang tidak menggunakan dialog sehingga dalam caption ini sering kali dibedakan untuk menunjukkan fungsi dan gelembung kata.
5.       Visual Effect, untuk mendramatisir sebuah gambar, diperlukan untuk menyakinkan para pembaca tentang suara yang ingin diberikan kepada pembaca. Divisualisasikan ke dalam bentuk tipografi yang dibuat sedemikian rupa sehingga mencritakan ekspresi yang maksimal.
6.       Ilustrasi, seni gambar yang dipakai untuk memberi penjelasan atas suatu tujuan tertentu secara visual.
7.       Ukuran gambar, disesuaikan dengan kebutuhan adegan. Macamnya:
       Ekstrem long shoot, menampilkan objek dari jarak jauh sehingga terlihat kondisi secara utuh dan luas.
       Long shoot, menampilkan gambar secara utuh dari atas ke bawah sehingga dengan mudah pembaca dapat mengidentifikasi komposisi dan ukuran objek.
       Medium shoot, menampilkan objek setengah dari ukuran sesungguhnya.
       Close up, merupakan ukuran gambar dengan pembesaran yang menunjukkan detail-detail objek.
       Ekstreme close up, dibuat dengan sudut pandang perbesaran yang sangat besar dengan mengabaikan unsur-unsur lain tetapi memperkuat citra gambar dengan detail yang ditampilkan.
8.       Cerita, narasi merupakan komponen yang sangat penting. Narasi sastra menjadi sebuah media untuk menyelami pengalaman dan cerita orang lain.
9.       Splash (bentuk gemercak), macamnya:
       Splash halaman, sebuah bentuk tampilan ilustrasi yang mampu mendefinisikan isi komik dengan menggabungkan elemen teks dan visual isi komik.
       Splash panel, merupakan panel terbesar dalam satu halaman yang menampilkan ilustrasi gambar dan teks dengan komposisi yang lebih besar dibanding dengan yang lainnya. Tujuannya untuk menjadi inti dari halaman tsb.
       Splash ganda, panel komik terdiri dari dua halaman yang digabung menjadi satu. Tujuannya untuk mendramatisir pesan cerita.
10.   Garis gerak, merupakan efek yang ditimbulkan dari gerakan tokoh komik. Divisualisasikan untuk mendramatisir sebuah keadaan, ekspresi, ataupun pernyataan sikap sehingga pembaca akan lebih mengerti tentang kondisi fisik emosional tokoh yang sedang digambarkan.


Jenis-jenis komik
Jenis-jenis komik berdasarkan bentuk, yaitu:
1.       Komik strip, merupakan sebuah komik yang terdiri hanya beberapa panel saja. Biasanya terdapat di majalah dan surat kabar. Jenisnya:
·         Komik strip bersambung, terdiri dari 3 atau 4 panel dengan menghadirkan cerita yang bersambung pada tiap edisinya. Karena ceritanya yang menarik membuatnya selalu ditunggu dan dinantikan kelanjutannya.
·         Kartun strip, merupakan sajian gambar komik yang terdiri dari 3 atau 4 panel yang merupakan cerita dengan format humor. Berceritakan sindiran-sindiran dengan konsep peristiwa yang aktual.
2.       Buku komik, merupakan sebuah rangkaian komik yang memiliki ikatan dengan penerbit atau majalah dan menghadirkan karya-karya komik yang dinikmati secara utuh dan terbit secara rutin. Buku komik diciptakan dalam beberapa volume yang terdiri dari bagian-bagian topik cerita yang disebut dengan chapter.
3.       Komik komplikasi. Sekumpulan dari berbagai judul komik dan beberapa komikus dengan style yang berbeda, namun disatukan dalam satu tema. tidak jarang juga ada penerbit yang memberi kebebasan komikus untuk menentukan tema sendiri.
4.       Komik web, merupakan salah satu media yang memanfaatkan kemajuan teknologi. Tampilan dari komik web memanfaatkan layout dan teknologi digital yang ada. Kelebihan dari komik web ini adalah tidak perlu disibukkan dengan proses produksi cetak karena dapat diakses dengan murah dan relatif cepat.

Cara membuat komik
Ada tiga cara dalam menggambar komik, yaitu:
1.       Traditional, membuat komik dengan alat dan bahan tradisional seperti pensil, nibs (pena), tinta tahan air disebut juga tinta bak (tinta cina atau tinta india), spidol kecil, spidol besar baik yang tahan air (waterproof) ataupun yang tidak, kertas gambar, kertas HVS, cutter, dan hairdryer sebagai pengering.
2.       Hybrid, gabungan antara cara tradisional dan cara digital, berapa jumlah dan persentase digital dan tradisionalnya tidak begitu dipermasalahkan yang penting menggabungkan kedua cara tersebut. Di mana secara tradisional memerlukan alat-alat tradiosional seperti disebutkan di atas lalu menggabungkannya dengan teknologi dan alat-alat digital seperti scanner, komputer serta graphic dan page lay out softwares.
3.       Digital, membuat comic dengan cara murni digital, tanpa menggunakan alat dan bahan tradisional sama sekali, misalnya menggambarnya menggunakan tablet, atau komputer tablet (PC Tablet). Hingga semua proses dilakukan murni secara digital. Untuk membuat comic secara hybrid dan digital bagi beberapa orang mungkin akan terbentur dana dan juga faktor sulitnya mencari orang yang punya kemampuan multi talents seperti itu. Karenanya, akan dibahas dulu cara yang paling mudah, yaitu membuat comic secara tradisional.

Langkah-langkah menggambar komik
1.       Menentukan topik dan tujuan
       Menentukan tema. Tema berfungsi untuk mengarahkan dalam visualisasi gambar dan kata, berdasarkan tema maka diperoleh isi pesan yang akan disampaikan.
       Menentukan tokoh dan karakter. Pengembangan tokoh dan karakter merupakan hal penting dalam menggambar komik karena tokoh dan karakterlah yang berperan menjadi aktor dalam cerita.
2.       Membuat Kalimat Singkat dan Mudah Diingat
       Komik berfungsi mengirim pesan kepada orang yang melihatnya.
       Pilih kata yang singkat tetapi berkesan agar pembaca akan senantiasa ingat terhadap pesan yang ingin disampaikan.
       Buat kalimat yang menarik dan mudah dicerna, serta dapat dilakukan secara proporsional agar mudah dimengerti pembaca.
3.       Menggunakan Gambar
       Penggunaan gambar secara proporsi disesuaikan dengan kebutuhan cerita yang akan disampaikan.
       Penggunaan gambar dan kata dapat juga dilakukan dengan memperhatikan tokoh dan karakter yang ingin dibuat.
       Gambar menggunakan warna-warna yang mencolok sehingga mengundang perhatian orang untuk membaca.
4.       Menggunakan media yang tepat
       Penggunaan media dalam menggambar komik dapat disesuaikan dengan media yang digunakan.
       Jika komik berupa kesatuan cerita yang utuh atau kumpulan cerita pendek, maka komik dapat berupa buku.
       Jika komik berupa cerita pendek, maka dapat menggunakan selembar kertas saja.
       Unsur utama menggambar komik adalah pesan yang ingin disampaikan baru kemudian unsur keindahan.

Pustaka
1.    Gumelar, M.S. 2011. Comic Making. Jakarta: PT Indeks.
2.    Kemdikbud. 2016. Seni Budaya SMP/MTs Kelas VIII Semester 1 Buku Guru. Jakarta: Kemdikbud RI.
3.    Kemdikbud. 2016. Seni Budaya SMP/MTs Kelas VIII Semester 1 Buku Siswa. Jakarta: Kemdikbud RI.
4.    Tim Abdi Guru. 2017. Seni Budaya Untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Penerbit Erlangga.




Menggambar Ilustrasi


Pada dasarnya, menggambar adalah keterampilan yang bisa dipelajari oleh setiap orang, terutama oleh orang yang mempunyai minat menggambar. Menggambar merupakan sebuah proses kreasi yang harus dilakukan secara intensif dan terus menerus. Selain itu, menggambar merupakan wujud pengeksplorasian teknis dan gaya, penggalian gagasan dan kreativitas, bahkan bisa menjadi sebuah ekspresi dan aktualisasi diri. Hal ini karena selain memiliki fungsi praktis, mengggambar juga memiliki fungsi terapi secara psikologis. Bagi seorang perupa seperti seniman, desainer, arsitek, komikus, kartunis, ilustrator, dan drafter, pengetahuan dan wawasan dalam menggambar mutlak harus dikuasai sebagai dasar proses kreasinya. Menggambar pada hakekatnya adalah pengungkapan perasaan seseorang secara mental dan visual dari pengalamannya dalam bentuk garis dan warna ke dalam bidang dua dimensi. Jadi, menggambar tak lain adalah melukiskan apa yang terpikir dengan goresan-goresan di atas kertas.

1.    Jenis-Jenis Gambar
Gambar yang dibuat oleh seniman memiliki jenis yang beragam seperti gambar bentuk, gambar ekspresif, gambar dekoratif, gambar konstruktif, dan gambar ilustrasi.
a.     Gambar Bentuk
Menggambar bentuk adalah menggambar dengan meniru objek gambar nyata (realistis) yang ada di alam atau benda buatan.
b.    Gambar Ekspresif
Gambar ekspresif adalah gambar yang dibuat secara bebas berdasar pada imajinasi, persepsi, dan penafsiran penggambar pada objeknya. Gambar ini kerap dicirikan dengan bentuk yang dilebih-lebihkan (didramatisir) atau bahkan bentuk yang direduksi (hanya esensinya). Selain itu, penerapan warna pada gambar ekspresif cenderung bebas, bahkan jauh dengan warna aslinya. Seseorang dapat menggambar ekspresif dengan gaya yang bebas dan kadang tidak mengikuti kaidah perspektif, bayangan, atau skala.
c.     Gambar Dekoratif
Gambar dekoratif adalah gambar yang berpedoman pada pola-pola atau motif tertentu. Pola tersebut berupa ragam hias yang telah mengalami proses stilasi atau deformasi yang digambarkan secara berulang-ulang. Konsep utama dari gambar ini adalah menghias.
d.   Gambar Konstruktif
Gambar konstruktif adalah gambar yang dibuat dengan mengikuti aturan-aturan tertentu secara objektif. Aturan tersebut antara lain ukuran, skala, volume, bayangan, dan komposisi. Gambar konstruktif ada yang terukur secara matematis (gambar teknik) dan ada yang terukur secara logika (perspektif dengan titik ukur terjauh di luar bidang gambar dan disebut gambar ilusi). Cara menggambar yang biasa dipergunakan adalah dengan cara perspektif, isometri, dan aksonometri.
e.    Gambar Ilustrasi
Gambar ilustrasi adalah gambar yang menceritakan atau memberi penjelasan pada cerita atau naskah tertulis.

2.    Menggambar Ilustrasi
Kata ilustrasi berasal dari bahasa latin ilustrate yang berarti menjelaskan.  Dalam bahasa Inggris, yaitu illustration yang berarti menghiasi dengan gambar-gambar. Ilustrasi adalah gambar yang memperjelas ide cerita atau narasi. Tujuan dari gambar ilustrasi adalah memperkuat, memperjelas, memperindah, mempertegas, dan memperkaya cerita atau narasi. Fungsi dari gambar ilustrasi dapat juga dimanfaatkan untuk menghidupkan sebuah cerita.
Dengan demikian, gambar ilustrasi adalah gambar yang berfungsi sebagai penghiasan serta membantu menjelaskan suatu teks, kalimat, naskah, dan lain-lain pada buku, majalah, iklan, dan sejenisnya agar lebih mudah dipahami.
Menggambar ilustrasi adalah cara menggambar yang lebih mengutamakan fungsi gambar itu sendiri sebagai bahasa, untuk menerangkan atau menjelaskan suatu hal atau keadaan. Gambar ilustrasi yang baik adalah ilustrasi yang dapat merangsang dan membantu pembaca untuk berimajinasi tentang cerita, ilustrasi sangat membantu mengembangkan imajinasi dalam memahami narasi.

3.    Sejarah Ilustrasi
Ilustrasi di Indonesia sudah dikenal sejak lama. Sejarah menunjukkan bahwa sebenarnya nenek moyang kita pada zaman prasejarah sudah mengenal ilustrasi. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya gambar di dalam dinding-dinding gua, salah satunya di Gua Leang-Leang, Maros, Sulawesi Selatan yang dibuat pada zaman Palaeolithikum. Gambar tersebut berupa penjiplakan telapak tangan pada dinding gua, didapati juga warna-warna yang dibuat dari tanah liat dicampur lemak binatang. Bentuk gambarnya berupa seekor babi. Di Gua Arguni dan Sosorra (Papua), Gua Muna (Sulawesi Selatan), serta gua di Pulau Kei Kecil (Maluku) juga ditemukan lukisan dinding berupa gambar manusia dan perahu. Gambar tersebut jelas merupakan penggambaran aktivitas mereka kala itu.

Lukisan di Gua Muna (Sulawesi Selatan)              Lukisan di Gua Sosorra (Papua)

Seni ilustrasi modern baru berkembang sejak masa penjajahan Belanda. Sejak 1917, bermunculan ilustrator-ilustrator Indonesia yang bekerja di Penerbit Balai Pustaka, seperti Ardisoma, Abdul Salam, Kasidi, dan Nasroen. Pada masa pendudukan Jepang, terkenal para ilustrator ternama, seperti Karjono, Norman Kamil, dan Soerono yang bekerja pada Majalah Asia Raya. Indonesia mulai membuat ilustrasi untuk uang kertas sendiri pada masa orde lama. Ilustrasi tersebut dilukis oleh Oesman Effendi dan Abdul Salam. Pada masa orde baru, ilustrator Indonesia berkembang dengan pesat, terutama ilustrasi buku-buku cerita maupun buku pengetahuan dari berbagai penerbit. Para ilustrator ternama saat itu, diantaranya adalah Henk Ngantung, Delsy Syamsumar, G. M. Sidharta, Teguh Santoso, S. Prinka, MAN, dan Jan Mintaraga.
Masing-masing ilustrator memiliki ciri khas sendiri, baik tampilan gambar maupun tema-tema yang dibuat. Misalnya, Jan Mintaraga banyak menghasilkan cerita yang berlatar belakang tradisional, seperti kisah-kisah pewayangan dan cerita klasik lainnya.




4.    Jenis-Jenis Gambar Ilustrasi
Berdasarkan penampilannya gambar ilustrasi memiliki bentuk yang bermacam-macam, yaitu
a.    Gambar Kartun
Gambar kartun adalah gambar yang memiliki bentuk-bentuk yang lucu atau memiliki ciri khas tertentu. Biasanya gambar kartun banyak menghiasi majalah anak-anak, komik, dan cerita bergambar.
b.   Gambar Karikatur
Gambar karikatur adalah gambar sindiran atau kritikan yang dalam penggambaranya telah mengalami penyimpangan proporsi bentuk. Gambar ini banyak diketemukan di majalah atau koran-koran. Adapun pembuat karikatur ternama antara lain adalah Didin D. Basuni (Mang Ohle), T. Sutanto, dan G. M. Sidharta (Oom Pasikom).
c.     Gambar Komik
Gambar ilustrasi dalam bentuk komik terdiri dari rangkaian gambar yang saling melengkapi dan memiliki alur cerita. Bentuk komik dapat berupa buku maupun lembaran gambar singkat (comic strip). Teknik menggambar komik dibuat berdasarkan cerita dengan berbagai sudut pandang penggambaran yang menarik.
d.   Ilustrasi Karya Sastra
Karya sastra berupa cerita pendek, puisi, sajak, akan nampak lebih menarik minat orang membacanya apabila disertai dengan gambar ilustrasi. Fungsi gambar ilustrasi disini bertujuan memberikan penguatan dan mempertegas isi atau narasi pada materinya.
e.    Vignette
Sebagai pengisi dari sebuah cerita atau narasi dapat disisipkan gambar ilustrasi berupa vignette. Vignette adalah gambar ilustrasi berbentuk dekoratif yang berfungsi sebagai pengisi bidang kosong pada kertas narasi.

5.    Bentuk Objek Menggambar Ilustrasi
Menggambar ilustrasi bertujuan untuk menjelaskan kepada orang lain tentang sesuatu. Supaya pesan gambar tersampaikan dengan baik maka diperlukan teknik menggambar yang benar. Dalam ilustrasi ada beberapa objek yang harus dipelajari seperti gambar manusia, tumbuhan, binatang, dan alam benda.
a.    Menggambar Manusia
Gambar manusia sering muncul dalam gambar ilustrasi. Dalam menggambar manusia hal yang paling harus dikuasai adalah proporsi bagian-bagian tubuh. Proporsi orang dewasa dengan anak kecil berbeda sehingga pada saat menggambar kita perlu memperhatikan karakter dan memahami anatominya, agar telihat lebih wajar dan tidak terkesan kaku. Untuk menggambar manusia, kita dapat mengamati orang-orang di sekitar termasuk dirimu sendiri. Manusia memiliki karakter yang berbeda-beda. Misalnya, seorang anak yang akan bermain.

b.   Menggambar Tumbuh-Tumbuhan
Sebelum membuat gambar ilustrasi tumbuhan, coba perhatikan berbagai macam tumbuhan yang ada di sekitarmu. Kemudian, amati dan raba tumbuhan tersebut. Perhatikan secara seksama struktur global bentuknya, tekstur kulitnya, bentuk daun dan bunganya. Tumbuhan dalam gambar ilustrasi dibuat dengan cara disederhanakan atau digambar detailnya. Setelah itu, kita dapat mulai menggambarkannya.


c.    Menggambar Hewan
Tokoh hewan juga memiliki proporsi dan anatomi yang berbeda. Sama seperti menggambar tumbuhan, kita dapat memerhatikan hewan-hewan yang ada di sekitarmu. Perhatikan bentuk-bentuk hewan tersebut secara seksama. Untuk hewan yang jinak, kamu dapat memegangnya. Jenis dan bentuk binatang dapat dikelompokkan menjadi binatang darat, udara, dan air harus masing-masing binatangnya harus dijelaskan. Setelah itu, kamu dapat mulai menggambarkannya.



6.    Alat dan Bahan Menggambar Ilustrasi
Ilustrasi umumnya dibuat di atas kertas. Kertas yang baik untuk menggambar adalah yang memiliki permukaan halus dan berwarna putih dengan ketebalan cukup. Pada prinsipnya, tidak ada batasan, baik media atau teknik dalam menggambar maupun melukis. Namun pada umumnya peralatan yang digunakan, antara lain drawing pen, spidol dengan beragam ukuran, pena tulis, kuas, dan pensil. Pewarnaan ilustrasi bisa dibuat hitam-putih atau beragam warna. Media pewarna bermacam-macam, misalnya pensil warna, cat air, cat poster, krayon, dan lain-lain. Selain meng-gambar dengan cara manual, teknologi digital sekarang telah memungkinkan membuat gambar ilustrasi berikut pewarnaannya dengan menggunakan komputer.
Menggambar ilustrasi dapat dilakukan dengan teknik kering dan teknik basah.
a.    Teknik Kering
Menggambar ilustrasi dengan teknik kering yaitu, tidak perlu menggunakan pengencer air atau minyak. Ilustrasi dibuat langsung pada bidang dua dimensi berupa kertas gambar kemudian dibuat sketsa untuk selanjutnya diberi aksen garis atau warna sesuai dengan media kering yang digunakan. Beberapa contoh media kering dapat dijelaskan sebagai berikut:
-     Pensil yang digunakan dalam menggambarilustrasi ukuran pensil 2B-6B.
-     Arang yang digunakan untuk menggambar ilustrasi adalah yang terbuat dari bahan dasar kayu. Menggambar dengan arang akan meninggalkan debu pada kertas.
-     Krayon atau pastel colour banyak ragam variasi warnanya, digunakan dalam menggambar ilustrasi yang menginginkan variasi pewarnaan.
-     Charcoal berbentuk seperti pensil warna dengan lapisan kertas sebagai pembungkusnya. Charcoal memiliki warna tajam/jelas.
-     Pulpen digunakan sebagai alat untuk menggambar ilustrasi dengan karakter tegas pada garis-garis gambarnya.
b.    Teknik Basah
Media yang digunakan untuk teknik basah antara lain seperti, cat air, cat minyak, tinta, atau media lain yang memerlukan air atau minyak sebagai pengencer. Ilustrasi dibuat dengan cara membuat sketsa pada bidang gambar dua dimensi berupa kertas atau kanvas kemudian diberi warna sesuai dengan media basah yang sudah ditentukan.

7.    Proses Menggambar Ilustrasi
Untuk menghasilkan sebuah gambar ilustrasi yang baik, ada beberapa tahapan yang harus dilalui oleh seorang ilustrator, yaitu sebagai berikut.
a.    Menentukan tema gambar berdasarkan cerita atau narasi.
b.    Menentukan jenis gambar ilustrasi yang akan dibuat.
c.    Menentukan irama, komposisi, proporsi, keseimbangan, dan kesatuan pada objek gambar.
d.   Menggambar sketsa global yang disesuaikan dengan cerita atau narasi.
e.    Memberikan arsiran atau warna pada objek gambar sesuai karakter cerita.

Pustaka
1.    Kemdikbud. 2016. Seni Budaya SMP/MTs Kelas VIII Semester 1 Buku Guru. Jakarta: Kemdikbud RI.
2.    Kemdikbud. 2016. Seni Budaya SMP/MTs Kelas VIII Semester 1 Buku Siswa. Jakarta: Kemdikbud RI.
3.    Margono, Tri Edy dan Abdul Aziz. 2010. Mari Belajar Seni Rupa SMP/MTs Kelas VII, VIII dan IX. Jakarta: Pusat Perbukuan, Kemendikbud.
4.    Suhernawan, Rachmat dan Rizal Ardya Nugraha. 2010. Seni Rupa SMP/MTs Kelas VII, VIII dan IX. Jakarta: Pusat Perbukuan, Kemendikbud.
5.    Tim Abdi Guru. 2017. Seni Budaya Untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Penerbit Erlangga.